Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja? - Warta 24 Riau
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja?

Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja?

Kamis 30 November 2017, 09:35 WIB Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja? Chaidir Anwar Tanjung - detikNews Pekanbaru - Saat ini Pemprov Riau bersiaga…

Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja?

Kamis 30 November 2017, 09:35 WIB Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja? Chaidir Anwar Tanjung - detikNews Gubernur Riau Petakan Penyebab Banjir, Apa Saja? Pekanbaru - Saat ini Pemprov Riau bersiaga mengatasi banjir dan longsor yang kerap terjadi saat musim penghujan. Menurut Gubernur Riau, Arsyadjuliandi 'Andi' Rachman, penyebab banjir pun beragam.
"Kita dua tahun berturut-turut sudah berhasil mengatasi kebakaran lahan dan hutan. Saat ini musim penghujan, dan kita sudah siaga untuk menghadapi banjir," kata Andi kepada detikcom, Kamis (30/11/2017).
Andi menyebutkan, selain soal kebakaran lahan, Riau juga rawan akan bencana banjir dan longsor dengan empat sungai besar yang ada. Musim hujan terjadi dua kali dalam setahu terhitung di akhir tahun dan di awal tahun.
"Untuk tanah longsor merupakan insidentil di beberapa wilayah dan waktu tertentu," kata Andi.
Banjir yang terjadi awal tahun 2017 lalu, katanya, tercatat ada 3 korban jiwa di Kab Pelalawan dan Inhu. Tercatat ada 756 jiwa mengungsi di Kab Pelalawan, Rohul, Kampar, dan Inhil.
Untuk kawasan yang longsor, kata Andi, telah mengisolir 8 desa di Kec Kampar Kiri, Kab Kampar. Longsor ini sempat menutupi badan jalan sehingga menutup akses menuju desa. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.
"Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam pengurangan risiko bencana banjir dan longsor sehingga dapat mengurangi korban dan kerugian seminimal mungkin," kata Andi.
Gubernur Riau ini mencatat, ada beberapa hal yang penyebab banjir dan tanah longsor tersebut. Perta ma, adanya perusakan dan penggundulan hutan atau kawasan tangkapan hujan di hulu. Air hujan banyak yang tidak terserap, sehingga air tersebut turun menuju sungai. Jika air dalam volume besar maka sungai tidak dapat menampung air yang pada akhirnya meluap ke sungai dan dataran rendah.
"Ini ditambah lagi penebangan hutan di hulu akan membuat tanah menjadi mudah longsor dan menjadi bencana bagi penduduk terdekat," kata Andi.
Selanjutnya, kata Andi, soal perubahan sistem drainase pembuangan air. Suatu daerah yang biasanya tidak banjir akan menjadi langganan banjir jika di sekitar daerah itu melakukan sesuatu yang mengubah sistem drainase yang sudah ada tanpa Amdal.
"Seperti peninggian masal suatu wilayah rendah untuk membangun komplek perumahan baru, menyempatkan saluran air yang ada untuk suatu pembangunan," kata Andi.
Penyebab lainnya, kata Andi, saluran air yang mampet akibat sampah yang menumpuk. Ini terjadi karena tidak ada kepedulian untuk membe rsihkan secara berkala terhadap got, selokan, parit dan saluran air lainnya.
"Membuang sampah sembarangan ini salah satu faktor terjadi banjir. Termasuk juga tanah yang terutup oleh paving dan aspal secara meluas dan massif. Ini menyebabkan air hujan yang turun sulit menginfiltrasi ke tanah," kata Andi.
Karenanya Andi berpesan kepada seluruh masyarakat di Riau, untuk meningkatkan gotong royong membersihkan saluran air, drainase serta tidak membuang sampah sembarangan.
"Karena itu, kita harapkan juga seluruh masyarakat Riau untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan, terutama bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai dan kawasan tanah longsor. Kita juga sudah menyiagakan seluruh jajaran yang ada, TNI/Polri, BPBD, Basarnas, tim kesehatan," tutup Andi. (cha/asp)
Berita Terkait

Rumahnya di Pacitan Kebanjiran, Ini Harapan SBY

SBY Temui Pengungsi Korban Banjir di Pacitan

Tanggul Jatipadang Jebol Lagi, Sandi: Kita akan Langsung Datang

Banjir Landa Rohul Riau, Jalan Antardesa Terputus

Cuaca Ekstrem, Nakhoda di Perairan Kalimantan Diminta Waspada

4 Anjing K-9 Siap Bantu Pencarian Korban Bencana

Kerap Kebanjiran, Warga Jatipadang Berharap Anies Datang Lagi

Siklon Dahlia Muncul, Pemerintah Disarankan Bangun 'Benteng'

Baca Juga detikFinance Proyek Bendungan di Sumsel Ini Gagal Gandeng Jepang

Proyek Bendungan di Sumsel Ini Gagal Gandeng Jepang

detikFinance Solusi Mentan Atasi Kerugian Sawah Terendam Banjir

Solusi Mentan Atasi Kerugian Sawah Terendam Banjir

detikHealth Tips Tangkal Penyakit di Cuaca Ekstrem Ala Pedangdut Liza Natalia

Tips Tangkal Penyakit di Cuaca Ekstrem Ala Pedangdut Liza Natalia

detikFinance Mentan Jamin Sawah Terendam Banjir Tak Ganggu Stok Beras Nasional

Mentan Jamin Sawah Terendam Banjir Tak Ganggu Stok Beras Nasional

detikFinance Musim    Hujan, Sawah di Bantul Hingga Pacitan Terendam Banjir

Musim Hujan, Sawah di Bantul Hingga Pacitan Terendam Banjir

detikOto Curah Hujan Mulai Tinggi, Amankah Pakai Motor Listrik?

Curah Hujan Mulai Tinggi, Amankah Pakai Motor Listrik?

Foto: Saat Cahaya Surga Itu Terendam Banjir

Foto: Saat Cahaya Surga Itu Terendam Banjir

News Feed Cuaca Buruk, Pelabuhan Ketapang Gilimanuk Ditutup Sementara

Cuaca Buruk, Pelabuhan Ketapang Gilimanuk Ditutup Sementara

Jumat 01 Desember 2017, 14:00 WIB Argentina Hentikan Pencarian 44 Awak Kapal Selam yang Hilang

Argentina Hentikan Pencarian 44 Awak Kapal Selam yang Hilang

Jumat 01 Desember 2017, 13:57 WI B Bikin Takut Warga Sleman, Buaya Muara Ini Akhirnya Berhasil Ditangkap

Bikin Takut Warga Sleman, Buaya Muara Ini Akhirnya Berhasil Ditangkap

Jumat 01 Desember 2017, 13:53 WIB Pengacara: 2 Cuitan di Akun Ahmad Dhani Dibuat Admin

Pengacara: 2 Cuitan di Akun Ahmad Dhani Dibuat Admin

Jumat 01 Desember 2017, 13:51 WIB Pemasok Senjata dr Helmi Jual Air Soft Gun Sejak 1995

Pemasok Senjata dr Helmi Jual Air Soft Gun Sejak 1995

Jumat 01 Desember 2017, 13:51 WIB By retailAds detikcom Kontak Informasi Detikcom
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Media Partner: promosi[at]detik.com
Iklan: sales[at]detik.com Back To TopSumber: Google News | Warta 24 Pelalawan

Tidak ada komentar